Sebuah cerpen kisah hidup seorang warga kampung yang mengadu nasib ke kota.
Di awal ke berangkatanya dia tak bawa sepeserpun uang ke kota sana, ongkosnya pun dia pinjam sama orang yang mengajaknya dia kerja.
"emang sungguh malang nasibnya, namun apa boleh buat, mau marah sama siapa,mau nuntut siapa kemiskinan emang udah jadi takdirnya"
Sesampainya dia di kota sana, dia langsung di kasih arahan buat kerja besok dan dia pun di beritau gajihanya dia cuman seminggu sekali.
Dia pun bingung setelah mendengar gajihanya cuman seminggu sekali sedangan dia buat makan hari ini aja dia tak ada.
Mau kasbon, itu gak mungkin dia hanya pekerja baru.
Untung dia punya orang yang bawa dia kerja, kalau engga ada orang itu dia bisa gak makan hari ini dan sampai minggu depan nanti.
sesudah 3 hari dia kerja,sudah numpuk pula hutang dia ke orang itu, dia jadi sedikit canggung tuk pinjam lagi sama orang itu,
Akhirnya dia memilih tuk menyiksa perutnya, walau terkadang dia kerja jadi kurang fit, soalnya dia kurang tidur karena perutnya yang selalu kosong setiap malam.
Sampai akhir dia gajian, dia bukanya senang malah dia bingung gajinya dia pake bayar hutang hanya tersisa sekitar 100rb lagi.
sampai sebulan dia kerja di sana bukanya dia dapat uang malah dia banyak hutang.
Dia berpikir tuk pergi dan mencari uang dia tempat lain, dia pun menelpon sodaranya yang mungkin ada kerjaan buat dia.
Akhirnya sodaranya pun itu bisa membatu tuk nyari kerjaan buat dia dan dia pun di suruh datang kerumah sodaranya itu,
"Rumah sodaranya itu gak terlalu jauh,mungkin sekitar 36km dari tempat dia"
Sesampainya dia di rumah sodaranya itu, ternyata dia gak bisa langsung kerja disana di mesti nunggu sekitar semingguan tuk bisa kerja.
Akhirnya dia pun tak kerja sekitar seminggu menunggu kerjaan yang telah sodaranya itu janjikan.
Seminggu sudah dia menunggu akhirnya dia pun kerja,
Tapi sesampainya di pertengahan bulan uangnya pun tak cukup lagi buat beli makan.
Akhirnya warteg tempat dia makan di jadiin korban juga buat ngutang dia !!
"Hmmm,, ckckck malang bener nih nasibnya di sini ngutang di sono ngutang"
sebulan sudah dan waktu gajianya pun tiba, tapi pas gajian dia bingung lagi kaya di tempat kerjanya dulu.
Dia mesti bayar utang lah, bayar kostSAN lah, buat makanya mana broo ??
"Kasian banget sii hidup loe broo"
belum selesai penderitanya dia, dia masih memiliki kontrak kerja 4 bln lagi.
Dia pun coba lewati penderitaanya itu dari hari ke hari, minggu ke minggu
Dan akhirnya 4 bln sudah mau terlewati tinggal seminggu lagi, dan dia keluar dari kerjaan itu.
Sesampainya di hari di mana dia di keluar dari tempat kerjanya itu.
Dia pun meminta tuk cariin kerjaan lagi ke sodaranya itu,
sodaranya pun mau tuk nyariin kerjaan buat dia, dan Dia pun rela menunggu asal dia bisa keja lagi.
Sampai seminggu dia nunggu namun dia enggan kerja juga dan tak ada kabar pula dari sodaranya itu.
Dia pun nanya lagi ke sodaranya "giman dapet gak kerjaan buat saya". itu kata dia.
Sodaranya pun menjajikanya tuk nunggu seminggu lagi, katanya ada lowongan di sebuah perusahan, Dia pun mencobanya menunggu seminggu lagi.
Dan ketika seminggu telah dia lewati, ternya pekerjaanya pun tak jadi lagi.
Sampai berkali-kali sodaranya itu menjanjikan pekerjaan buat dia, namun satupun gak ada yang +jadi.
Sebulan ½ dia pun telah menunggu pekerjaan yang tak kunjung jadi itu,
Akhirnya uangnya habis pake makan dan kostSAN.
Akhirnya dia memutuskan tuk pulang meskipun hanya mebawa uang cuma cukup buat ongkos doank.
"Sunguh malang nasib orang ini, berangkat gak bawa uang pulangnya pun tak bawa uang, hanya dapet penderitan doank dari kota sana itu"
Ini hanya karangan maaf bila ada kesaman antara alur cerita dengan kisah hidup seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar